MESJID JAMI' AIR TIRIS

MESJID JAMI' AIR TIRIS

Sejarah & Latar Belakang

  • Pembangunan: Masjid ini dibangun atas inisiatif Ulama Engku Mudo Songkal pada tahun 1901 dan selesai serta diresmikan sekitar tahun 1904—sekaligus menjadi masjid tertua di Kabupaten Kampar

  • Panitia Pembangunan: Dilaksanakan oleh komunitas lokal yang dikenal sebagai "Ninik Mamak Nan Dua Belas", yaitu sembilan belas tokoh adat dari berbagai suku di desa Air Tiris. Arsiteknya adalah H. Burhanuddin, dan mirip gaya Masjid Demak di Jawa Tengah

  • Penghormatan Seremonial: Saat peresmian, masyarakat menyembelih 10 ekor kerbau sebagai bentuk syukur dan penghormatan

Arsitektur & Keunikan Bangunan

  • Material & Struktur: 100% kayu—tidak menggunakan paku besi sedikit pun, melainkan sambungan pasak kayu yang disusun dengan teknik lidah (tongue-and-groove). Hal ini membuat konstruksinya tahan gempa dan tahan lama

  • Jumlah Tiang Kayu: Terdapat 40 tiang kayu, yang secara simbolik melambangkan jumlah minimal jamaah untuk salat Jumat berjamaah

  • Atap Bertingkat: Atap limas tiga tingkat mencerminkan gaya arsitektur Melayu dan Tionghoa. Awalnya terbuat dari ijuk, kini sudah diganti dengan seng/tin untuk ketahanan cuaca

Nilai Budaya & Spiritual

  • Cagar Budaya: Pada 2004, masjid ini resmi ditetapkan sebagai Obyek Cagar Budaya oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata

  • Keajaiban Alam & Mitos:

    • Batu Kepala Kerbau: Terdapat sebuah batu unik berbentuk seperti kepala kerbau yang konon berpindah-pindah secara misterius di dalam bak air di sisi masjid. Batu ini awalnya digunakan sebagai pondasi, namun selalu bergerak entah bagaimana, dan sekarang hanya berputar menghadap kiblat

    • Daya Lindung Ilahi: Dari cerita lokal—masjid diklaim pernah kebal terhadap niat jahat, seperti dibakar oleh Belanda atau terkena banjir besar pada 2016, namun tetap utuh tak tersentuh air

    • Tiang Hilang & Adzan: Ada kisah mistis tentang dua tiang kayu yang hilang saat hendak ditebang, namun kembali muncul setelah diadzan—diukir dengan kalimat Basmalah

Fungsi & Peran Sosial

  • Masjid ini tak hanya sebagai tempat sholat, tetapi juga berperan sebagai pusat kegiatan sosial, pendidikan agama (pengajian), hingga simbol identitas komunitas lokal

  • Menjadi destinasi wisata religi dan sejarah menarik dari dalam negeri maupun mancanegara—terutama Malaysia dan Singapura—khususnya saat momentum besar Islam seperti Isra Mi?raj, Maulid Nabi, atau Lebaran

Akses & Lokasi

  • Alamat: Desa Tanjung Berulak, Dusun Pasar Usang, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.

  • Jarak Tempuh: Sekitar 13 km dari Bangkinang (ibu kota Kab. Kampar) dan 52 km dari Pekanbaru

  • Masjid ini terbuka 24 jam dan dapat dikunjungi siapa saja yang ingin mempelajari sejarah dan keunikannya