Sekilas Tentang Syekh Abdul Ghani al-Khalidi
-
Identitas & Kiprah
Syekh Abdul Ghani, dikenal dengan nisbah "al-Khalidi" atau "Batu Bersurat" (Baturesek), lahir sekitar 1811 dan wafat pada 1961—diperkirakan mencapai usia luar biasa hingga 150 tahun
Ia merupakan tokoh sentral dalam penyebaran dan pengembangan Tarekat Naqsyabandiyah di wilayah Riau dan Minangkabau -
Pendidikan & Ijazah Tarekat
Beliau menuntut ilmu di Haramain (Mekkah & Madinah), khususnya menerima ijazah Naqsyabandiyah (naqs?band?-khal?d?) dari Syekh Sulaiman Zuhdi di Jabal Abi Qubais -
Peran dan Warisan
Setelah kembali ke tanah air, beliau mendirikan surau dan rumah suluk di Batu Bersurat—tempat pendidikan spiritual dan suluk tarekat—dimana beliau mendidik banyak murid yang kelak menjadi ulama besar, termasuk Syekh Muda Waly di Aceh dan anaknya sendiri, Syekh Aidarus Ghani
Ia juga menjadi anggota dewan tarekat PERTI (Persatuan Tarbiyah Islamiyah) antara 1953–1961 -
Pengaruh Regional
Pengaruh spiritual dan pengikutnya tersebar luas hingga Riau, Sumatera Barat, dan Aceh. Murid-murid beliau termasuk ulama ulung dari berbagai daerah, yang secara aktif melanjutkan penyebaran ajaran tarekat
Lokasi, Makam & Amalan Ziarah
-
Lokasi Makam
Makam Syekh Abdul Ghani terletak di kompleks rumah suluk di Muara Mahat, Kecamatan XIII Koto Kampar—aik yang asri dengan pemandangan alam yang indah
Awalnya makam berada di tepi Sungai Kampar dekat wilayah PLTA Koto Panjang, namun dipindahkan tahun 1995 karena pembangunan PLTA -
Aktivitas Religi di Kompleks Makam
Kompleks ini aktif menyelenggarakan kegiatan seperti suluk (latihan spiritual tarekat), haul (peringatan wafat), dan tawajjuh (pengajian khusus) yang dikelola dengan baik secara perencanaan dan pelaksanaan -
Ziarah Rutin & Pengunjung
Makam ini rutin dikunjungi jamaah dari berbagai wilayah, baik dalam maupun luar negeri. DMDI Riau bahkan menjadikan ziarah ke makam sebagai bagian dari wisata religi —dengan kegiatan bacaan Yasin, Tahlil, Tahlim—untuk menjelang Ramadhan
Selain itu, pimpinan dayah dari Aceh kerap datang menziarahi makam beliau sebagai bentuk penghormatan kepada guru tarekat mereka
Makam Syekh Abdul Ghani al-Khalidi bukan hanya menjadi pusat ziarah, melainkan simbol cahaya spiritual yang terus menyinari banyak insan hingga kini.