Desa Wisata Buluh Cina di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, adalah destinasi ekowisata yang memikat dengan kombinasi alam tropis, budaya lokal, dan suasana desa autentik.
Lokasi & Karakteristik Desa
-
Terletak sekitar 25–36 km (kurang lebih 30–40 menit) dari Pekanbaru, Jelang Bangkinang arah timur, mudah dijangkau melalui Jalan Kaharuddin Nasution hingga Simpang Pandau lalu Jalan Pasir Putih
-
Desa ini terbagi menjadi beberapa dusun dan dibelah oleh Sungai Kampar, dengan akses antar sisi desa disediakan kapal roro mini bernama Tilan. Tarifnya sangat terjangkau: sekitar Rp 2.000–3.000 per orang, sedikit lebih tinggi jika membawa motor
Keindahan Alam & Wahana
-
Gelataran alam desa kaya dengan hutan tropis seluas sekitar 100–1.000 hektar, menjadikannya paru-paru hijau bagi Riau.
-
Terkenal dengan sebelas danau alami yang mempesona, seperti Danau Tanjung Putus, Danau Baru, Danau Pinang Dalam/Luar, Danau Tuok Tonga, Danau Tanjung Balam, Danau Rengas, Danau Rayo, Danau Lagun, dan Danau Rawang
-
Wisatawan bisa menikmati keliling danau dengan sampan (terkadang tersedia penyewaan gratis atau terjangkau), juga menikmati aktivitas memancing di danau maupun sepanjang Sungai Kampar
-
Flora dan fauna cukup beragam—flora seperti anggrek hutan, pakis gajah, pinang; dan fauna seperti monyet, siamang, rusa, musang, trenggiling, dan berbagai jenis burung
-
Kawasan sangat cocok untuk camping dan kegiatan alam, asalkan mengonfirmasi dulu dengan perangkat desa—tanpa biaya kecuali untuk kegiatan khusus
Budaya Lokal & Pengelolaan
-
Buluh Cina adalah desa adat tua; adat istiadat masyarakatnya mirip dengan masyarakat Melayu XIII Koto Kampar dan Minangkabau. Terdiri dari komunitas Melayu dan Domo dengan struktur matrilineal
-
Banyak kegiatan budaya yang digelar di sini, seperti festival hammock, lomba pacu sampan menjelang Ramadan dan selepas Idul Fitri, bahkan sempat menjadi bagian pacu sampan Piala Presiden. Event terkini digelar Agustus 2024
-
Pemerintah juga membangun jembatan gantung yang menghubungkan sisi-sisi desa, memperlancar akses dan mempercantik lanskap desa sebagai destinasi wisata
-
Pengelolaan dilakukan oleh masyarakat setempat, didukung oleh BKSDA dan lembaga seperti PTPN V yang mendukung konservasi melalui program penanaman pohon dan pelepasliaran satwa.